Salam,
Pembaca yang budiman, perkenankanlah saya menyampaikan sedikit gambaran tentang gunung Pawinihan dan sekitarnya. Semoga bermanfaat bagi pembaca yang punya keinginan untuk mengenali daerah di sekitar Banjarnegara . Bagi yang kurang berkenan saya mohon maaf. Saya tidak bermaksud menyinggung perasaan atau menghina siapa pun. Namun saya berniat sedikit berbagi dengan apa yang saya sajikan. Kritik dan saran dari pembaca akan sangat bermanfaat bagi kebaikan bersama serta pengembangan.
Gunung Pawinihan dikelilingi beberapa desa di kecamatan Banjarmangu, di antaranya desa Sijeruk, desa Kalilunjar, desa Kendaga, desa Pekandangan, desa Beji, desa Majatengah serta desa Prendengan. Tanahnya yang subur menghasilkan rumput yang lebat, cocok untuk pakan ternak, khususnya ternak kambing dan sapi. Tak heran jika di sekitar gunung banyak warga desa yang menggantungkan hidupnya dengan beternak kambing atau sapi, di samping juga mengolah lahan pertanian.
Mayoritas penduduk di sekitar gunung Pawinihan bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Adapun komoditas unggulan yang merupakan hasil pertanian/perkebunan penduduk di sekitar gunung Pawinihan adalah buah salak, khususnya salak pondoh. Sebagaimana kita tahu bahwa salak pondoh asal wilayah kabupaten Banjarnegara sudah terkenal dengan kualitasnya, karena selain buahnya besar dengan warna kulit yang menarik juga memiliki rasa manis. Barangkali humus dari gunung Pawinihan mempengaruhi kesuburan tanah di sekitarnya. Alangkah besarnya karunia Tuhan yang diberikan kepada manusia.
Selain salak pondoh Banjarnegara, masih ada lagi komoditas unggulan penduduk di sekitar gunung Pawinihan yaitu kayu albasiya atau yang sering disebut oleh penduduk sekitar dengan kayu kalbi. Jenis tanaman yang satu ini memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Selain memiliki nilai jual tinggi, pertumbuhannya juga relatif cepat sehingga dapat dipanen dalam waktu relatif singkat dibanding tanaman kayu pada umumnya. Kira-kira lima tahun sejak masa tanam, pohon kayu albasiya sudah dapat dipanen. Menariknya lagi, tanaman kayu albsiya dapat ditanam secara berdampingan dengan tanaman salak, sebagai tanaman pelindung.
Penduduk di sekitar gunung Pawinihan hidup dengan tentram dan damai. Mayoritas penduduk di sekitar gunung Pawinihan merupakan pemeluk agama Islam yang taat. Kehidupan pedesaan berpadu dengan pengamalan nilai-nilai agama menambah indah suasana sekitar. Keberadaan Taman Pendidikan Al Qur'an (TPQ) yang dikelola oleh guru-guru ngaji yang mendarmabaktikan waktu, pikiran, serta tenaganya demi mewujudkan kehidupan sosial yang religius seolah menjadi benteng pertahanan dari pengaruh negatif perkembangan zaman.
Hasil dari olah pertanian serta peternakan penduduk umumnya dapat untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka, termasuk untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Namun ada juga masyarakat yang bekerja ke luar daerah.
Maka nikmat Tuhan yang manakah yang engkau dustakan???
Setiap daerah serta masyarakat tentunya memiliki latar belakang sejarah. Tidak terkecuali dengan penduduk yang tinggal di sekitar gunung Pawinihan. Mengenai sejarah tentunya memerlukan kajian dari pakar. Untuk itu saya tidak akan berbicara panjang tentang hal itu. Namun, masih banyak yang disampaikan terkait keadaan di sekitar gunung Pawinihan seperti budaya, tradisi, serta opini yang berkembang di masyarakat. Untuk itu dukungan dari pembaca sangat saya nantikan. Tahukan kamu bahawa gunung Pawinihan juga mempunyai cerita?
Ada beberapa cerita yang berkembang di masyarakat yang disampaikan secara turun-temurun, salah satunya yang terkait dengan nama gunung tersebut. Pawinihan berasal dari kata dasar winih yang dalam bahasa Jawa berarti induk atau bibit. Dengan demikian Pawinihan dapat diartikan dengan 'Pembibitan'. Konon ceritanya hampir semua jenis tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia ada di gunung itu. Terlepas dari benar dan tidaknya cerita itu tentunya setiap orang bisa memahami dengan pengalaman berpikirnya masing-masing. Walau bagaimanapun cerita itu telah berkembang secara turun temurun. Merupakan lanjutan dari cerita tersebut adalah jika seseorang yang berhati bersih datang ke gunung itu kemudian menyebutkan nama buah yang dikehendakinya, maka ia akan menemukan buah yang ia maksud di gunung itu. Tentunya kita tidak bisa serta merta menyangkal tentang kebenaran cerita itu bukan? Jika kita datang ke gunung itu kemudian menyebut buah yang kita sukai, namun tidak menemukan buah tersebut. Sebagaimana kita tahu bahwa untuk memiliki hati yang benar-benar bersih tentunya memerlukan usaha yang tidak mudah bukan? Dengan demikian jika kita datang ke gunung tersebut namun belum menemukan buah yang kita inginkan maka sebaiknya kita bertanya pada diri sendiri. Setidaknya menjadi penyemangat bagi kita untuk melakukan muhasabah yang merupakan salah satu dari perilaku baik dan bijak.
Demikian sedikit gambaran tentang gunung Pawinihan dan keadaan sekitarnya. Semoga bermanfaat bagi pembaca. Terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya yang syarat dengan kekurangan. Kritik serta masukan dari pembaca sangat saya nantikan.
lihat Sun Rise
pentingnya menjaga kesehatan
Pembaca yang budiman, perkenankanlah saya menyampaikan sedikit gambaran tentang gunung Pawinihan dan sekitarnya. Semoga bermanfaat bagi pembaca yang punya keinginan untuk mengenali daerah di sekitar Banjarnegara . Bagi yang kurang berkenan saya mohon maaf. Saya tidak bermaksud menyinggung perasaan atau menghina siapa pun. Namun saya berniat sedikit berbagi dengan apa yang saya sajikan. Kritik dan saran dari pembaca akan sangat bermanfaat bagi kebaikan bersama serta pengembangan.
Gunung Pawinihan
Di tengah wilayah kabupaten Banjarnegara berdiri gunung yang tampak gagah perkasa namun cantik menawan, menawarkan seribu pesona dilihat dari berbagai arah. Ia menyimpan seribu kisah. Keberadaannya sangat membantu berbagai sendi kehidupan penduduk yang tinggal di sekitarnya. Gunung Pawinihan, begitulah penduduk menyebutnya. Ia tampak gagah dilihat dari arah timur dan utara, namun tampak begitu mempesona manakala dilihat dari arah selatan, khususnya dari sekitar kota Banjarnegara tepatnya desa Blambangan, serta jika dilihat dari arah barat di wilayah desa Kalibombong, kecamatan Kalibening.Gunung Pawinihan dikelilingi beberapa desa di kecamatan Banjarmangu, di antaranya desa Sijeruk, desa Kalilunjar, desa Kendaga, desa Pekandangan, desa Beji, desa Majatengah serta desa Prendengan. Tanahnya yang subur menghasilkan rumput yang lebat, cocok untuk pakan ternak, khususnya ternak kambing dan sapi. Tak heran jika di sekitar gunung banyak warga desa yang menggantungkan hidupnya dengan beternak kambing atau sapi, di samping juga mengolah lahan pertanian.
Mayoritas penduduk di sekitar gunung Pawinihan bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Adapun komoditas unggulan yang merupakan hasil pertanian/perkebunan penduduk di sekitar gunung Pawinihan adalah buah salak, khususnya salak pondoh. Sebagaimana kita tahu bahwa salak pondoh asal wilayah kabupaten Banjarnegara sudah terkenal dengan kualitasnya, karena selain buahnya besar dengan warna kulit yang menarik juga memiliki rasa manis. Barangkali humus dari gunung Pawinihan mempengaruhi kesuburan tanah di sekitarnya. Alangkah besarnya karunia Tuhan yang diberikan kepada manusia.
Selain salak pondoh Banjarnegara, masih ada lagi komoditas unggulan penduduk di sekitar gunung Pawinihan yaitu kayu albasiya atau yang sering disebut oleh penduduk sekitar dengan kayu kalbi. Jenis tanaman yang satu ini memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Selain memiliki nilai jual tinggi, pertumbuhannya juga relatif cepat sehingga dapat dipanen dalam waktu relatif singkat dibanding tanaman kayu pada umumnya. Kira-kira lima tahun sejak masa tanam, pohon kayu albasiya sudah dapat dipanen. Menariknya lagi, tanaman kayu albsiya dapat ditanam secara berdampingan dengan tanaman salak, sebagai tanaman pelindung.
Penduduk di sekitar gunung Pawinihan hidup dengan tentram dan damai. Mayoritas penduduk di sekitar gunung Pawinihan merupakan pemeluk agama Islam yang taat. Kehidupan pedesaan berpadu dengan pengamalan nilai-nilai agama menambah indah suasana sekitar. Keberadaan Taman Pendidikan Al Qur'an (TPQ) yang dikelola oleh guru-guru ngaji yang mendarmabaktikan waktu, pikiran, serta tenaganya demi mewujudkan kehidupan sosial yang religius seolah menjadi benteng pertahanan dari pengaruh negatif perkembangan zaman.
Hasil dari olah pertanian serta peternakan penduduk umumnya dapat untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka, termasuk untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Namun ada juga masyarakat yang bekerja ke luar daerah.
Maka nikmat Tuhan yang manakah yang engkau dustakan???
Setiap daerah serta masyarakat tentunya memiliki latar belakang sejarah. Tidak terkecuali dengan penduduk yang tinggal di sekitar gunung Pawinihan. Mengenai sejarah tentunya memerlukan kajian dari pakar. Untuk itu saya tidak akan berbicara panjang tentang hal itu. Namun, masih banyak yang disampaikan terkait keadaan di sekitar gunung Pawinihan seperti budaya, tradisi, serta opini yang berkembang di masyarakat. Untuk itu dukungan dari pembaca sangat saya nantikan. Tahukan kamu bahawa gunung Pawinihan juga mempunyai cerita?
Ada beberapa cerita yang berkembang di masyarakat yang disampaikan secara turun-temurun, salah satunya yang terkait dengan nama gunung tersebut. Pawinihan berasal dari kata dasar winih yang dalam bahasa Jawa berarti induk atau bibit. Dengan demikian Pawinihan dapat diartikan dengan 'Pembibitan'. Konon ceritanya hampir semua jenis tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia ada di gunung itu. Terlepas dari benar dan tidaknya cerita itu tentunya setiap orang bisa memahami dengan pengalaman berpikirnya masing-masing. Walau bagaimanapun cerita itu telah berkembang secara turun temurun. Merupakan lanjutan dari cerita tersebut adalah jika seseorang yang berhati bersih datang ke gunung itu kemudian menyebutkan nama buah yang dikehendakinya, maka ia akan menemukan buah yang ia maksud di gunung itu. Tentunya kita tidak bisa serta merta menyangkal tentang kebenaran cerita itu bukan? Jika kita datang ke gunung itu kemudian menyebut buah yang kita sukai, namun tidak menemukan buah tersebut. Sebagaimana kita tahu bahwa untuk memiliki hati yang benar-benar bersih tentunya memerlukan usaha yang tidak mudah bukan? Dengan demikian jika kita datang ke gunung tersebut namun belum menemukan buah yang kita inginkan maka sebaiknya kita bertanya pada diri sendiri. Setidaknya menjadi penyemangat bagi kita untuk melakukan muhasabah yang merupakan salah satu dari perilaku baik dan bijak.
Demikian sedikit gambaran tentang gunung Pawinihan dan keadaan sekitarnya. Semoga bermanfaat bagi pembaca. Terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya yang syarat dengan kekurangan. Kritik serta masukan dari pembaca sangat saya nantikan.
lihat Sun Rise
pentingnya menjaga kesehatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar